Bersahabatlah Dengan Kawan Yang Membangkitkan Engkau Mengingat Allah

LEMBAH SUFI - Tiada sesuatu yang sangat berguna bagi hati (jiwa) sebagaimana menyendiri untuk masuk ke medan berpikir (tafakur) 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

Perumpamaan teman yang tidak baik bagaikan tukang besi yang membakar besi, jika engkau tidak terbakar oleh percikan apinya maka terkena bau busuknya

 

 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepada Nabi Musa as :

Hai putra Imron, waspadalah selalu dan pilihlah untuk dirimu teman (sahabat) dan tiap teman (kawan) yang tidak membantumu untuk berbuat taat atau berbakti kepada-Ku maka ia adalah musuhmu 

Demikian pula wahyu Allah kepada Nabi Dawud as :

Hai Dawud mengapakah engkau menyendiri? jawab Dawud, aku menjauhkan diri dari makhluk untuk dekat kepada-Mu, maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, Hai Dawud waspadalah selalu dan pilihlah untukmu kawan-kawan dan tiap kawan yang tidak membantu untuk berbakti kepada-Ku maka itu adalah musuhmu dan akan menyebabkan keras hatimu serta jauh daripada-Ku

Nabi Isa as bersabda : 

Jangan berkawan pada orang-orang yang mati niscaya akan mati hatimu. Ketika ditanya siapakah orang-orang yang mati itu? jawabnya mereka yang rakus kepada dunia

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

Yang sangat aku khawatirkan terhadap umatku ialah kelemahan dalam iman keyakinan

Nabi Isa alaihissalam berkata :

Berbahagialah orang yang perkataannya dzikir dan diamnya berpikir dan pandangannya perhatian. Sesungguhnya orang yang sempurna akal ialah yang selalu mengoreksi dirinya sendiri dan selalu bersiap, beramal, berbekal untuk menghadapi hari kemudian sesudah mati

Sahl bin Abdullah Attustary ra berkata :

Kebaikan itu terhimpun dalam empat macam dan dengan itu tercapai derajat kewalian (yakni di samping melakukan semua kewajiban-kewajiban agama) diantaranya ialah : Lapar, diam, menyendiri dan bangun malam (yakni bertahajud)

Share this post