Wasilah Nurun 'Ala Nurin Menghantar Kehadirat Tuhan
Lembah Sufi - Mendekatkan diri sedekat-dekatnya hingga bertemu dan mendapat keridhaan Tuhan didunia adalah puncak perjalanan akhir bagi para sufi
Tuhan bersifat rohani Maha Gaib tersembunyi dan Maha Rahasia tentu jika ingin menemui-Nya jalannya pun juga rahasia, maka yang rahasia hanya bisa di gapai dengan yang Maha Rahasia dengan diri rohani yang sudah di sucikan oleh Yang Maha Rahasia sendiri
Bertemu Tuhan didunia suatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan bagi seseorang pun, apakah bisa berjumpa Tuhan selagi masih hidup di dunia? Tidak seorangpun bisa bertemu Tuhan kecuali dia sudah mati
Sebagai hambanya yang terkasih Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam sudah mengabarkan sekaligus menghapus keraguan suatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan bertemu Tuhan selagi masih hidup di dunia
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bertemu Tuhan dalam peristiwa yang bersejarah yaitu Isra' Mi' raj perjalanan kerohanian menghadap Allah SWT
Sebuah peristiwa diluar nalar dan akal manusia yang sampai saat ini di imani oleh para pengikut setia Rasulullah SAW sampai di akhir jaman
Selain di bimbing Malikat Jibril kendaraan yang dipakai Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam pada saat itu di khabarkan memakai kendaraan buraq yang warnanya putih cahayanya terang benderang
Buraq mempunyai kecepatan tak terhingga yang sebenarnya tidak lain tidak bukan adalah hakikat wasilah (cahaya di atas cahaya) itu sendiri yang juga harus dimiliki oleh seluruh umatnya
Suatu hal yang paling utama yang harus direalisasikan bagi seseorang dalam munajatnya harus menemukan wasilah terlebih dahulu di dunia ini, tanpa wasilah tidak akan sampai kehadirat Allah SWT
Temukan wasilah dalam hidupmu karena gelombang wasilah (nurun 'ala nurin) menghantarkan mu kehadirat Tuhan
Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah pada Allah, dan carilah wasilah (channel / frekwensi yang menghubungkan engkau dengan Allah) dan bersungguh-sungguhlah diatasnya niscaya engkau mendapat kemenangan ( Al QS Al Maidah : 35 )
Wasilah adalah Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang di kehendaki-Nya ( Al QS An - Nur : 35)
Lalu dimanakah seseorang bisa menemukan wasilah?
Wasilah cahaya di atas cahaya (nurun 'ala nurin) telah di tanamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada diri rohani Arwahul Muqaddasah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam yang merupakan sentral penghubung antara Rasulullah SAW dan umatnya menuju kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Wasilah jika diuraikan secara terperinci merupakan tali rohani yang sambung menyambung rantai berantai sampai dengan rohani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam
Karena pancaran yang terus menerus dan yang selalu di salurkan dari nurun 'ala nurin yahdillahu li nuurihi mayyasa "Nur Illahi beriring dengan Nur Muhammad yang di berikan-Nya pada orang-orang yang di kehendaki-Nya"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Berpeganglah kamu pada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai (Al QS Ali Imran : 103)
Berdzikir pada Allah SWT dengan mempergunakan metode / cara menyatukan diri rohani kita dengan frekwensi atau gelombang yang dimiliki rohani Rasulullah SWT yang hidup pada sisi Allah huwal awwalu wal akhiru
Melalui frekwensi dari pada rohani para ahli silsilah yang menerima dan meneruskannya secara asli dan murni sambung menyambung secara berantai turun menurun hingga akhirnya sampai kepada rohani sang Guru Mursyid
Sesudah mendapat frekwensi gelombang dari rohani Rasulullah (nurun 'ala nurin) melalui rohani sang Guru Mursyid barulah rohani kita dengan memakai/ mempergunakan frekwensi itu yang pada hakekatnya telah menyatukan diri rohani kita dengan diri rohani Rasulullah SAW hingga memiliki frekwensi yang sama
Barulah rohani kita detik itu juga dapat hadir ke hadirat Allah Subhanu Wa Ta'ala karena rohani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam sangat hampir pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Tanpa menggunakan wasilah seseorang yang bermunajat kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan mencapai sasaran dengan lain perkataan tidak akan sampai kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta 'ala
Karena yang sampai kepada matahari adalah yang terbit daripadanya yaitu cahayanya sendiri yang berdiri diatas matahari yang memancarkannya ke seluruh alam
Begitu juga tidak sampai kehadirat Tuhan melainkan dengan cahaya nur-Nya sendiri
Jadi sangat jelas bahwa wasilah yang menyampaikan sesuatu itu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Tidak lain tidak bukan yang dapat menyampaikan ialah semata-mata yang terbit daripada Fi'il Sifat Zat Allah Subhanahu Wa Ta'ala sendiri
Yang memiliki getaran-getaran yang Maha Dahsyat "nurun 'ala nurin" "cahaya di atas cahaya" yang berisikan Kalimah Al Haq yang terpancar dari yang Maha Punya Nama "nurun 'ala nurin" yang memasuki rohani Rasulullah SAW satu-satunya manusia yang di masukinya
Tanpa wasilah ini tidak akan ada alat komunikasi antara Muhammad dengan Allah Subhanahu Wa Ta 'ala
Tidak kukabulkan do'a seseorang tanpa shalawat atas Rasulku, doanya tergantung di awang-awang (HR Abu Daud, An Nasai)
Jika sudah berhampir dengan rohani Yang Maha Menang yaitu rohani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam maka secara otomatis komunikasi langsung dengan Allah Subhanahu Wa Ta 'ala sebagai Tuhan yang Maha Nyata detik itu telah terbangun
Keraguan bertemu Allah Subhanahu Wa Ta 'ala detik itu telah terbangun, keraguan bertemu Allah Subhanahu Wa Tala pada saat itu harus di sirnakan
Karena sebenarnya kita sudah membangun komunikasi / bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta ala
Jika di dunia kita sudah bertemu dan beserta Tuhan maka tidak akan merasa khawatir di akherat nanti karena Tuhan di akherat sama Tuhan yang kita sembah pada saat di dunia ini
Maka jayalah hidupnya sebuah kebahagian yang tidak bisa nilai karena beserta dan disertai Tuhan dunia akherat
Inilah akhir perjalanan para sufi dalam munajatnya, sekian semoga bermanfaat inilah Gelombang Wasilah Menghantar Kehadirat Tuhan
Tuhan bersifat rohani Maha Gaib tersembunyi dan Maha Rahasia tentu jika ingin menemui-Nya jalannya pun juga rahasia, maka yang rahasia hanya bisa di gapai dengan yang Maha Rahasia dengan diri rohani yang sudah di sucikan oleh Yang Maha Rahasia sendiri
Bertemu Tuhan didunia suatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan bagi seseorang pun, apakah bisa berjumpa Tuhan selagi masih hidup di dunia? Tidak seorangpun bisa bertemu Tuhan kecuali dia sudah mati
Sebagai hambanya yang terkasih Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam sudah mengabarkan sekaligus menghapus keraguan suatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukan bertemu Tuhan selagi masih hidup di dunia
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bertemu Tuhan dalam peristiwa yang bersejarah yaitu Isra' Mi' raj perjalanan kerohanian menghadap Allah SWT
Sebuah peristiwa diluar nalar dan akal manusia yang sampai saat ini di imani oleh para pengikut setia Rasulullah SAW sampai di akhir jaman
Selain di bimbing Malikat Jibril kendaraan yang dipakai Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam pada saat itu di khabarkan memakai kendaraan buraq yang warnanya putih cahayanya terang benderang
Buraq mempunyai kecepatan tak terhingga yang sebenarnya tidak lain tidak bukan adalah hakikat wasilah (cahaya di atas cahaya) itu sendiri yang juga harus dimiliki oleh seluruh umatnya
Suatu hal yang paling utama yang harus direalisasikan bagi seseorang dalam munajatnya harus menemukan wasilah terlebih dahulu di dunia ini, tanpa wasilah tidak akan sampai kehadirat Allah SWT
Temukan wasilah dalam hidupmu karena gelombang wasilah (nurun 'ala nurin) menghantarkan mu kehadirat Tuhan
Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah pada Allah, dan carilah wasilah (channel / frekwensi yang menghubungkan engkau dengan Allah) dan bersungguh-sungguhlah diatasnya niscaya engkau mendapat kemenangan ( Al QS Al Maidah : 35 )
Wasilah adalah Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang di kehendaki-Nya ( Al QS An - Nur : 35)
Lalu dimanakah seseorang bisa menemukan wasilah?
Wasilah cahaya di atas cahaya (nurun 'ala nurin) telah di tanamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada diri rohani Arwahul Muqaddasah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam yang merupakan sentral penghubung antara Rasulullah SAW dan umatnya menuju kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Wasilah jika diuraikan secara terperinci merupakan tali rohani yang sambung menyambung rantai berantai sampai dengan rohani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam
Karena pancaran yang terus menerus dan yang selalu di salurkan dari nurun 'ala nurin yahdillahu li nuurihi mayyasa "Nur Illahi beriring dengan Nur Muhammad yang di berikan-Nya pada orang-orang yang di kehendaki-Nya"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Berpeganglah kamu pada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai (Al QS Ali Imran : 103)
Berdzikir pada Allah SWT dengan mempergunakan metode / cara menyatukan diri rohani kita dengan frekwensi atau gelombang yang dimiliki rohani Rasulullah SWT yang hidup pada sisi Allah huwal awwalu wal akhiru
Melalui frekwensi dari pada rohani para ahli silsilah yang menerima dan meneruskannya secara asli dan murni sambung menyambung secara berantai turun menurun hingga akhirnya sampai kepada rohani sang Guru Mursyid
Sesudah mendapat frekwensi gelombang dari rohani Rasulullah (nurun 'ala nurin) melalui rohani sang Guru Mursyid barulah rohani kita dengan memakai/ mempergunakan frekwensi itu yang pada hakekatnya telah menyatukan diri rohani kita dengan diri rohani Rasulullah SAW hingga memiliki frekwensi yang sama
Barulah rohani kita detik itu juga dapat hadir ke hadirat Allah Subhanu Wa Ta'ala karena rohani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam sangat hampir pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Tanpa menggunakan wasilah seseorang yang bermunajat kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan mencapai sasaran dengan lain perkataan tidak akan sampai kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta 'ala
Karena yang sampai kepada matahari adalah yang terbit daripadanya yaitu cahayanya sendiri yang berdiri diatas matahari yang memancarkannya ke seluruh alam
Begitu juga tidak sampai kehadirat Tuhan melainkan dengan cahaya nur-Nya sendiri
Jadi sangat jelas bahwa wasilah yang menyampaikan sesuatu itu kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Tidak lain tidak bukan yang dapat menyampaikan ialah semata-mata yang terbit daripada Fi'il Sifat Zat Allah Subhanahu Wa Ta'ala sendiri
Yang memiliki getaran-getaran yang Maha Dahsyat "nurun 'ala nurin" "cahaya di atas cahaya" yang berisikan Kalimah Al Haq yang terpancar dari yang Maha Punya Nama "nurun 'ala nurin" yang memasuki rohani Rasulullah SAW satu-satunya manusia yang di masukinya
Tanpa wasilah ini tidak akan ada alat komunikasi antara Muhammad dengan Allah Subhanahu Wa Ta 'ala
Tidak kukabulkan do'a seseorang tanpa shalawat atas Rasulku, doanya tergantung di awang-awang (HR Abu Daud, An Nasai)
Jika sudah berhampir dengan rohani Yang Maha Menang yaitu rohani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam maka secara otomatis komunikasi langsung dengan Allah Subhanahu Wa Ta 'ala sebagai Tuhan yang Maha Nyata detik itu telah terbangun
Keraguan bertemu Allah Subhanahu Wa Ta 'ala detik itu telah terbangun, keraguan bertemu Allah Subhanahu Wa Tala pada saat itu harus di sirnakan
Karena sebenarnya kita sudah membangun komunikasi / bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta ala
Jika di dunia kita sudah bertemu dan beserta Tuhan maka tidak akan merasa khawatir di akherat nanti karena Tuhan di akherat sama Tuhan yang kita sembah pada saat di dunia ini
Maka jayalah hidupnya sebuah kebahagian yang tidak bisa nilai karena beserta dan disertai Tuhan dunia akherat
Inilah akhir perjalanan para sufi dalam munajatnya, sekian semoga bermanfaat inilah Gelombang Wasilah Menghantar Kehadirat Tuhan
0 Response to "Wasilah Nurun 'Ala Nurin Menghantar Kehadirat Tuhan"
Post a Comment