Hakikat
Lembah Sufi - Hakikat secara etimologis mempunyai arti terang, yakin dan sebenarnya, sedangkan menurut bahasa yang berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya
Hakikat adalah kebenaran sejati sebagai akhir tujuan perjalanan kerohanian bagi para pengamal tarekat. Tarekat dan hakikat tidak bisa dipisahkan bahkan sambung menyambung antara satu dengan yang lain
Syari'at, Tarekat dan Hakikat adalah sesuatu tiga menjadi satu bagaikan tali berpilin tiga yang tidak dapat dipisah-pisahkan
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Syariat itu perkataanku, tarekat itu perbuatanku dan hakikat itu ialah kelakuanku
Istilah hakikat yang dipergunakan pada ilmu tasawuf sebagai imbangan dari kata syari'at namun hakikat lebih identik dengan aspek kerohanian dari ajaran agama islam
Untuk mendifinisikan tentang hakikat maka harus dimulai dengan aspek moral yang dibarengi dengan aspek ibadat jika keduanya dipadukan dan diamalkan secara konsisten dengan bersungguh-sunguh yang dilandasi dengan keikhlasan maka akan meningkatkan kondisi rohani seseorang
Yaitu secara bertahap akan membawa kepada suatu kondisi dimana seseorang dari satu tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi
Ketika seseorang sudah berada pada posisi puncak tertinggi maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan melimpahkan dan menerangi hati sanubari dengan cahaya nur-Nya sehingga pada saat itu dia benar-benar dekat dengan Tuhan, dapat mengenal Tuhan, dan dapat melihat Tuhan dengan mata hatinya
Hakikat yang diperoleh para kalangan sufi dalam pencariannya yang dilakukan secara bersungguh-sungguh adalah mutlak dan orang-orang sufi yang sudah pada tahapan ini ialah dinamai ahli hakikat
Hakikat adalah kebenaran sejati sebagai akhir tujuan perjalanan kerohanian bagi para pengamal tarekat. Tarekat dan hakikat tidak bisa dipisahkan bahkan sambung menyambung antara satu dengan yang lain
Syari'at, Tarekat dan Hakikat adalah sesuatu tiga menjadi satu bagaikan tali berpilin tiga yang tidak dapat dipisah-pisahkan
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Syariat itu perkataanku, tarekat itu perbuatanku dan hakikat itu ialah kelakuanku
Istilah hakikat yang dipergunakan pada ilmu tasawuf sebagai imbangan dari kata syari'at namun hakikat lebih identik dengan aspek kerohanian dari ajaran agama islam
Untuk mendifinisikan tentang hakikat maka harus dimulai dengan aspek moral yang dibarengi dengan aspek ibadat jika keduanya dipadukan dan diamalkan secara konsisten dengan bersungguh-sunguh yang dilandasi dengan keikhlasan maka akan meningkatkan kondisi rohani seseorang
Yaitu secara bertahap akan membawa kepada suatu kondisi dimana seseorang dari satu tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi
Ketika seseorang sudah berada pada posisi puncak tertinggi maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan melimpahkan dan menerangi hati sanubari dengan cahaya nur-Nya sehingga pada saat itu dia benar-benar dekat dengan Tuhan, dapat mengenal Tuhan, dan dapat melihat Tuhan dengan mata hatinya
Hakikat yang diperoleh para kalangan sufi dalam pencariannya yang dilakukan secara bersungguh-sungguh adalah mutlak dan orang-orang sufi yang sudah pada tahapan ini ialah dinamai ahli hakikat
0 Response to "Hakikat"
Post a Comment