Jiwa Yang Tenang Dalam Jubah Tuhan

LEMBAH SUFI - Salah satu tanda  ketika hati seseorang telah mati ialah sering menentang atau memprotes apa yang saat ini diberikan oleh Tuhan pada dirinya utamanya saat menghadapi ujian rasa sakit berupa kesedihan 

Bukannya ujian rasa sakit dan kesedihan dijadikan momen untuk memperbanyak istiqfar mohon ampun atas banyaknya dosa yang sudah ia kerjakan namun malah dijadikan keadaan untuk membantah memprotes atas kehendak takdir Tuhan

 

Jiwa Yang Tenang Dalam Jubah Tuhan


Sesungguhnya banyak menentang atau memprotes adalah tanda kematian hati, agama, tauhid, kematian tawakal dan keikhlasan 

Hati orang beriman akan menerima dengan ikhlas dan sabar disaat ujian dan rasa sakit datang menghampiri. Karena sejatinya hakikat ujian rasa sakit yang diberikan  adalah tanda cinta dari Tuhan yang diberikan pada hambanya yang terpilih

Jadilah hamba seorang salik / murid yang patuh dan penurut tanpa banyak menuntut dan memprotes jika diperintahkan untuk beramal

Ketahuilah! perbuatan menentang atau memprotes pelaku utama dalangnya adalah nafsu yang ada dalam diri manusia jika dituruti kehendak kemauannya akan menjadi penutup hijab atau penghalang yang menghalangi pandangan mata hati  dari pancaran nur illahi

Duduk beramal mengamalkan dzikir / wirid selama satu jam memang pekerjaan berat bagi nafsu yang sudah menghadap pada cinta dunia 

Namun kebalikannya duduk belama-lama berjam-jam ngobrol kesana kemari tongkrongan diluar kelambu sambil menghisap rokok habis berbungkus-bungkus pasti si "nafsu"akan kuat-kuat saja??

Begitulah tabiat nafsu, memang lebih suka condong bersenang-senang hidup didunia, suka menentang menuntut dan memprotes dikala diajak menghadap Tuhan, oleh karena itu hiraukanlah teriakannya.. jangan dipedulikan!

Tugas utama bagi seorang murid / hamba yang baik ialah memerangi kehendak hawa nafsu yang muncul dari dalam diri dalam bentuk apa pun! inilah yang dinamakan perang melawan hawa nafsu (Jihadun nafs)

Guru sufi mursyid tarekat naqsyabandiyah Prof.DR.H.Sayidi Syekh Kadirun Yahya Msc mengatakan, "Selama manusia masih memunculkan nafsunya (nafs) keakuannya sedikit saja pasti kehadirat Tuhan akan tertolak!

Barang siapa yang akan menundukkan nafsunya maka harus melatihnya berusaha keras melawannya hingga ia benar-benar menjadi nafsu yang penurut tunduk dan patuh pada Tuhannya hingga menjadi nafsu mutmainah yang apabila sewaktu-waktu dipanggil akan keluar dari jasad untuk bersegera kembali menghadap Tuhan

Allah Swt berfirman

Wahai nafs jiwa yang tenang! Kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (Al-Qs : al Fajr : 27-28)

Inilah jiwa yang tenang yang patuh terhadap perintah qalbu dalam segala kebaikan. Apabila keadaan nafsu sudah demikian maka tidak perlu dikhawatirkan diwaspadai lagi karena ia senantiasa dalam jubah Tuhan

Semoga bermanfaat...Salam.

0 Response to "Jiwa Yang Tenang Dalam Jubah Tuhan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel