Jangan Menyakiti Hati Para Sufi
LEMBAH SUFI - Jangan Menyakiti Hati Para Sufi. Secuil kalam hikmah Syekh Ala’uddin al-Bukhari al-Attar mengingatkan agar senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatan dan perkataan utamanya dalam menjaga hadap pada Syekh Guru Mursyid dan sesama salik /murid tarekat, karena jalan yang ditempuh mereka adalah Jalan Yang Paling Lembut
Ala’uddin al-Bukhari al-Attar menuturkan :
Aku diberi kekuatan oleh Syekhku, Syekh Naqsyabandi, sedemikian rupa sehingga bila Aku ingin memfokuskan setiap orang di alam semesta ini, Aku akan mengangkat mereka semua ke tingkat ihsan.
Niat dalam berkhalwat adalah untuk meninggalkan segala hubungan duniawi dan mengarahkan diri kepada Tuhan
Tingkat Kefanaan Ketika Allah membuatmu lupa akan kekuatan duniawi maupun Kerajaan Surgawi, itu adalah Kefanaan yang Mutlak. Dan Jika Dia membuatmu lupa akan Kefanaan yang Mutlak itu, itu adalah Inti dari Kefanaan yang Mutlak
Waspadalah Dalam Menyakiti Hati Para Sufi. Jika engkau menginginkan persahabatan dengan mereka (para sufi), pertama kalian harus belajar bagaimana bertingkah laku di hadapan mereka. Kalau tidak kalian akan menyakiti diri sendiri, karena jalan mereka adalah jalan yang paling lembut
Jika kalian berpikir bahwa kalian telah berperilaku paling baik berarti engkau telah salah, karena memandang dirimu baik adalah suatu kesombongan
Diam adalah keadaan terbaik, kecuali dalam tiga kondisi, kalian tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi gosip buruk yang menyerang hatimu, kalian tidak boleh berdiam diri dalam mengarahkan dirimu untuk mengingat Allah, dan kalian tidak boleh berdiam diri ketika pandangan spiritual dalam hatimu memerintahkan untuk bicara
Melindungi hatimu dari pikiran jahat sangatlah sulit, dan Aku melindungi hatiku selama 20 tahun dengan tidak membiarkan ada satu godaan pun yang memasukinya
Amalan terbaik dalam Tarekat ini adalah menghukum godaan dan gosip di dalam hati
Aku tidak senang terhadap beberapa murid, karena mereka tidak berusaha untuk menjaga keadaan pandangan spiritual yang muncul kepada mereka
Jika hati para pengikut (murid) dipenuhi dengan cinta terhadap Syekh, maka cinta ini mengalahkan semua cinta dalam hatinya, sehingga hati itu dapat menerima transmisi Pengetahuan Ilahi, yang tidak berawal dan tidak berakhir
Murid harus merasa yakin bahwa tidak akan mencapai tujuannya kecuali melalui kepuasan dan cintanya pada Syekhnya. Murid harus mencari kepuasan itu dan dia harus tahu bahwa semua pintu telah terkunci, kecuali satu pintu, yaitu Syekhnya
Murid harus mengorbankan dirinya demi Syekhnya, Walaupun dia telah mempunyai pengetahuan tertinggi dan mujahada (kapasitas untuk berusaha) yang paling tinggi, dia harus meninggalkan semuanya dan sadar bahwa dia tidak ada artinya di hadapan Syekhnya.
Para murid harus memberikan otoritas penuh kepada Syekh dalam segala urusannya, baik religius maupun duniawi, sedemikian sehingga dia tidak mempunyai keinginan selain keinginan Syekhnya
Mengunjungi Syekh adalah suatu Sunnah Wajiba, yaitu suatu kewajiban setiap murid, paling tidak setiap hari, atau setiap hari lainnya, dan senantiasa menjaga batas dan kehormatan antara dirimu dengan Syekh.
Jika jarak antara kalian dengan Syekh cukup jauh, kunjungilah paling tidak sekali sebulan atau dua bulan sekali agar hubungan kalian tidak terputus, Janganlah kalian puas hanya tergantung pada koneksi antara hatimu dengan hati mereka
Aku memberi jaminan kepada setiap pencari dalam tarekat ini, jika dia meniru Syekh dengan hati yang tulus, pada akhirnya dia akan menemukan realitasnya
Syekh Naqsyabandi memerintahkan Aku untuk meniru beliau dan apa pun yang Aku lakukan untuk meniru beliau, sehingga dengan segera Aku dapat memetik hasilnya
Syekh Naqsyabandi memperingatkanku, barang siapa menginginkan Maqam Kewalian, maqam yang penuh kesempurnaan, dia akan tersesat
Jika Murid meniru syekhnya ketika sedang berada dalam Maqam Kesempurnaan, dia akan berada dalam bahaya, seperti halnya ketika dia ingin terbang tanpa mengembangkan sayapnya

0 Response to "Jangan Menyakiti Hati Para Sufi"
Post a Comment